Selasa, 31 Mei 2011

Bumi Allah

Aku ingin menjadi yang terasing
Hidup di mayoritas gurun pasir
Unta-unta nan gemulai melambai ke arahku
Panasnya bumi Allah yang tak berdebu
Hati tentram sedikit rintangan
Tak perlu berkutat dengan modernisasi dan perkembangan zaman
Hanya aku dan Engkau Sang Khalik

15 komentar:

  1. Seperti goresan pena yang terukir di atas air yang jernih.

    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  2. padat, singkat, blas...

    xixixixi...

    SEMANGAT..

    BalasHapus
  3. tidak seperti puisi..malah seperti sebuah doa..tapi malah itu yang menurut saya bagus banget:)

    btw mbak ajeng gabung sama komunitas blogger kalsel ga?? kalo ada info kabarin ya..:)

    BalasHapus
  4. Untaian kata yang indah,..
    kunjungan silaturahmi, Gimana kabarnya Mbak Ajeng?

    BalasHapus
  5. bagus puisinya.... kalau menurut saya di buatin buku aja untuk koleksi

    BalasHapus
  6. Jeritan hati di era modern seperti sekarang, ya? Enathalah, kupikir lebih baik menjadi laut daripada gurun pasir, sih.

    BalasHapus
  7. hening..dengan sepi alam nan eksotis..
    menikmati hembus angin hanya sendiri dan Tuhan...
    ah, syahdunya...

    *salam kenal :)

    BalasHapus
  8. Bersama Sang khaliq... luar biasa puisinya

    BalasHapus
  9. salam hangat selalu dan salam damai
    Anda Butuh pengunjung dari blog coretan rizal? Silahkan Klik Di Sini

    BalasHapus
  10. salam hangat selalu dan salam damai
    Anda Butuh pengunjung dari blog coretan rizal? Silahkan Klik Di Sini

    BalasHapus
  11. Sumple.. tpi penuh makna.. hemmmm...

    BalasHapus
  12. Salam kenal dari Resep Rumah Makan Indonesia. Ditunggu kunjungan baliknya! :)

    BalasHapus
  13. berarti gak perlu inet juga ya kalo tak perlu modernisasi

    BalasHapus

Tulis saja uneg-unegmu di kotak komentar :)