Aku ingin menjadi yang terasing
Hidup di mayoritas gurun pasir
Unta-unta nan gemulai melambai ke arahku
Panasnya bumi Allah yang tak berdebu
Hati tentram sedikit rintangan
Tak perlu berkutat dengan modernisasi dan perkembangan zaman
Hanya aku dan Engkau Sang Khalik
Seperti goresan pena yang terukir di atas air yang jernih.
BalasHapusSalam
Ejawantah's Blog
padat, singkat, blas...
BalasHapusxixixixi...
SEMANGAT..
tidak seperti puisi..malah seperti sebuah doa..tapi malah itu yang menurut saya bagus banget:)
BalasHapusbtw mbak ajeng gabung sama komunitas blogger kalsel ga?? kalo ada info kabarin ya..:)
Untaian kata yang indah,..
BalasHapuskunjungan silaturahmi, Gimana kabarnya Mbak Ajeng?
bagus puisinya.... kalau menurut saya di buatin buku aja untuk koleksi
BalasHapusJeritan hati di era modern seperti sekarang, ya? Enathalah, kupikir lebih baik menjadi laut daripada gurun pasir, sih.
BalasHapushening..dengan sepi alam nan eksotis..
BalasHapusmenikmati hembus angin hanya sendiri dan Tuhan...
ah, syahdunya...
*salam kenal :)
Bersama Sang khaliq... luar biasa puisinya
BalasHapussalam hangat selalu dan salam damai
BalasHapusAnda Butuh pengunjung dari blog coretan rizal? Silahkan Klik Di Sini
salam hangat selalu dan salam damai
BalasHapusAnda Butuh pengunjung dari blog coretan rizal? Silahkan Klik Di Sini
Sumple.. tpi penuh makna.. hemmmm...
BalasHapusSungguh indah ciptaan-Nya
BalasHapusWah! Subhanallah
BalasHapusSalam kenal dari Resep Rumah Makan Indonesia. Ditunggu kunjungan baliknya! :)
BalasHapusberarti gak perlu inet juga ya kalo tak perlu modernisasi
BalasHapus